Feby Novalius
, Jurnalis-Jum'at, 18 Juli 2025 |19:01 WIB
Mutasi Rekening Rp10 Juta, Tak Layak Jadi Penerima Bansos (Foto: Okezone)
LABUAN BAJO – Kelayakan penerima bantuan sosial (bansos) kini dapat dipantau menggunakan teknologi canggih milik Bank Indonesia (BI). Melalui Payment ID, profil penerima dapat diidentifikasi secara akurat, termasuk kondisi keuangan riil mereka yang menerima bantuan dari pemerintah.
Direktur Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran (DKSP) BI Dudi Dermawan menjelaskan, Payment ID dibuat untuk mendukung kinerja pemerintahan Presiden Prabowo. Penggunaan teknologi ini diperuntukkan dalam penyaluran bansos.
"Kami sudah mencoba eksperimen dari penerimaan bansos. Penerimaan bansos itu efektifnya apa? Terima uang Rp600 (ribu), keluar Rp600 (ribu). Ternyata apa, begitu kita tarik (data pakai Payment ID), kita baru ngambil 10 data, ada satu data punya empat rekening. Satu rekening mutasinya sekitar Rp2,5 juta atau kalau empat rekening berarti Rp10 juta," ujarnya di Labuan Bajo, Kamis (18/7/2025).
Dari data yang didapat menggunakan Payment ID ini, pemerintah akan menilai kelayakan si penerima bansos tersebut. Tentu, dirinya menegaskan bahwa BI tidak melakukan asesmen layak atau tidaknya seseorang menerima bansos.
"Nah, kami di Bank Indonesia tidak melakukan asesmen, tapi kami menyampaikan fakta bahwa si A ini punya empat rekening dan mutasinya adalah sebesar Rp10 juta. Kalau dia sebagai penerima bansos, itu adalah kewenangan dari pemerintah. Jadi kami tetap, otoritasnya tetap ada di masing-masing lembaga, kami tidak ikut campur terkait dengan ini," ujarnya.