Kapan Malam 1 Suro 2025? Ini Makna dan Tradisinya

8 hours ago 1

Kapan Malam 1 Suro 2025? Ini Makna dan Tradisinya

Kapan Malam 1 Suro 2025? Ini Makna dan Tradisinya/ist

JAKARTAMalam 1 Suro menjadi penanda penting dalam budaya dan spiritualitas bagi sebagian masyarakat Jawa. Selain melestarikan nilai-nilai leluhur, tradisi ini juga menjadi pengingat akan pentingnya memulai tahun dengan hati yang bersih dan pikiran yang jernih.

Dalam konteks kekinian, peringatan 1 Suro juga menjadi bagian dari upaya menjaga warisan budaya bangsa agar tetap hidup dan relevan di tengah modernitas.

Malam 1 Suro 2025 jatuh pada Kamis malam, 26 Juni 2025, bertepatan dengan masuknya tanggal 1 Muharram 1447 Hijriah dalam kalender Islam dan 1 Suro 1959 dalam penanggalan Jawa.

Dilansir beragam sumber, Rabu (25/6/2025), dalam tradisi Jawa, pergantian hari dimulai sejak matahari terbenam, sehingga malam tersebut menjadi momen penting yang disambut dengan berbagai ritual sakral.

Malam 1 Suro bukan hanya menandai awal tahun baru Jawa, tetapi juga dianggap sebagai waktu penuh keheningan, kontemplasi, dan penyucian diri.

1.Makna Dan Sejarah Tradisi Sakral Malam 1 Suro

Bulan Suro merupakan bulan pertama dalam kalender Jawa, yang dirancang oleh Sultan Agung dari Mataram pada abad ke-17. Kalender ini menggabungkan unsur penanggalan Saka yang berasal dari tradisi Hindu dengan kalender Hijriah milik umat Islam.

 Nama “Suro” sendiri diambil dari kata “Asyura”, yang merujuk pada tanggal 10 Muharram dalam kalender Islam, dan dikenal memiliki makna spiritual yang mendalam. Seiring berjalannya waktu, malam 1 Suro pun dikenal sebagai momen sakral dalam budaya Jawa.

2.Tradisi Daerah yang Masih Dilestarikan

Beragam tradisi daerah masih terus dijaga untuk memperingati malam 1 Suro, mencerminkan kekayaan budaya Nusantara yang sarat makna spiritual.

Di sejumlah desa, warga rutin mengadakan pawai obor yang diiringi dengan lantunan doa dan dzikir sebagai bentuk rasa syukur dan harapan akan keselamatan di tahun baru. Sementara itu, di Solo dan Yogyakarta, kirab budaya digelar dengan membawa keris, pusaka-pusaka keraton, hingga kehadiran kerbau bule atau kebo bule yang dianggap suci.

Read Entire Article
Apa Kabar Berita | Local|