Rahma Anhar
, Jurnalis-Jum'at, 11 Juli 2025 |12:10 WIB
Pasokan Batu Bara-BBM (Foto: Okezone)
JAKARTA - Subholding PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI) menciptakan total value creation sebesar Rp14,08 triliun bagi PT PLN (Persero) secara konsolidasi sepanjang 2024.
Kontribusi tersebut berasal dari 2 pilar utama, yakni efisiensi biaya penyediaan energi primer sebesar Rp7,95 triliun serta pertumbuhan bisnis non kelistrikan (beyond kWh) sebesar Rp6,13 triliun.
1. Stok Batu Bara dan BBM untuk Pembangkit Listrik
Direktur Utama PLN EPI Rakhmad Dewanto mengatakan, capaian ini mencerminkan efektivitas model Subholding yang diterapkan PLN dalam memperkuat kinerja keuangan grup secara menyeluruh.
"Efisiensi dan ekspansi secara bersamaan. Lewat optimalisasi pengadaan, sinergi logistik, dan ekspansi usaha batu bara serta biomassa, kami tidak hanya menekan biaya tetapi juga memperluas sumber pendapatan," kata Rakhmad di Jakarta, Jumat (11/7/2025).
PLN EPI konsisten menjaga ketahanan pasokan energi primer bagi pembangkit-pembangkit PLN di seluruh Indonesia. Sepanjang tahun 2024, rata-rata Hari Operasi Pembangkit (HOP) berbasis batu bara meningkat menjadi 26 hari, naik dari 25 hari pada tahun sebelumnya. Keberlanjutan pasokan batu bara ini turut didukung oleh Pemerintah melalui Kementerian ESDM, antara lain melalui penugasan pasokan batu bara, kontrak jangka panjang, serta pengawasan stok batubara secara rutin. Dengan kondisi stok batu bara yang terjaga pada level aman, PLN EPI mampu memastikan keandalan sistem kelistrikan nasional.
Sementara itu pada 2024, stok Bahan Bakar Minyak (BBM) tetap terjaga stabil di atas 7 hari dan pasokan gas berhasil terpenuhi secara penuh sesuai nominasi dari sistem kelistrikan PLN.