3 Perbedaan Zakat dan Sedekah, Simak Penjelasannya (Ilustrasi/Freepik)
JAKARTA - Ada sejumlah perbedaan antara zakat dan sedekah. Umat Islam patut mengetahui perbedaan antara keduanya.
Zakat dan sedekah merupakan istilah yang tak asing bagi umat Islam. Keduanya merupakan amalan yang dianjurkan dalam Islam.
Meski begitu, kedua amalan itu memiliki perbedaan. Berikut 3 perbedaan antara zakat dan sedekah dari aspeknya:
1. Subjek
Sedekah merupakan amalan yang dianjurkan (sunnah) bagi setiap muslim, tanpa memandang status ekonomi atau kemampuan fisik, melansir laman Muhammadiyah, Kamis (10/7/2025). Baik orang kaya, miskin, kuat, maupun lemah, dianjurkan bersedekah sesuai kemampuan. Sedekah adalah cerminan keikhlasan hati, yang bisa berupa harta, tenaga, atau bahkan senyuman.
Sebaliknya, zakat adalah kewajiban yang hanya dibebankan kepada mereka yang memiliki harta tertentu dan telah memenuhi syarat tertentu, seperti nisab dan haul. Hal ini ditegaskan dalam hadis Nabi Muhammad SAW:
إِنَّ اللهَ قَدْ فرَضَ عَلَيْهِمْ صَدَقَةً تُؤْخَذُ مِنْ أَغْنِيَائِهِمْ، فَتُرَدُّ فِي فُقَرَائِهِمْ
Artinya : “Sesungguhnya Allah telah mewajibkan zakat dari harta mereka, yang diambil dari orang-orang kaya di antara mereka dan diberikan kepada orang-orang fakir di antara mereka.” (HR. al-Bukhārī dan Muslim).
Hadis ini menegaskan, zakat adalah hak fakir miskin yang dipungut dari harta orang-orang kaya. Artinya, tidak semua orang dibebani kewajiban ini. Hanya mereka yang telah mencapai nishab (ambang minimal harta) dan haul (masa kepemilikan selama satu tahun) yang terkena kewajiban zakat.
Di sisi lain, sedekah bersifat lebih longgar. Ia dianjurkan kepada siapa pun, tanpa syarat kekayaan atau usia.