Lestarikanamp;nbsp;Budaya, Legislator Partai Perindo Marthen Natonis Bantu Perajin Tenun Ikat Timor Tengah Selatan

10 hours ago 6

Lestarikan Budaya, Legislator Partai Perindo Marthen Natonis Bantu Perajin Tenun Ikat Timor Tengah Selatan

Legislator Partai Perindo Marthen Natonis Bantu Perajin Tenun Ikat Timor Tengah Selatan

TIMOR TENGAH SELATAN - Ketua Fraksi Partai Perindo DPRD Timor Tengah Selatan Marthen Natonis melestarikan budaya lokal sekaligus memperkuat ekonomi Masyarakat. Salah satunya dengan mengarahkan dana pokok pikiran (Pokir) untuk mendukung empat kelompok tenun ikat di wilayah Dapil 4. 

Bantuan berupa benang diberikan kepada 80 perempuan perajin tenun yang tergabung dalam empat kelompok di Kecamatan Kie, Kabupaten Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur.

Setiap kelompok menerima 45 bantal benang.  Selama ini, ketersediaan bahan baku menjadi salah satu kendala utama yang dihadapi para perajin tenun ikat di kecamatan tersebut.

“Bantuan benang ini untuk mendukung keberlangsungan usaha tenun ikat, meningkatkan produktivitas dan melestarikan warisan budaya,” ujar Marthen Natonis, Kamis (10/7/2025). 

Ketua DPD Partai Perindo Timor Tengah Selatan ini mengatakan, tenun ikat bukan hanya menyimpan nilai budaya, tetapi juga menjadi sarana pemberdayaan kaum perempuan. Bantuan ini diharapkan mendorong semangat para perajin untuk terus berkarya dan meningkatkan produksi, baik untuk pasar lokal maupun peluang pasar yang lebih luas.

“Semoga dengan bantuan benang ini, kelompok tenun ikat bisa meningkatkan produksinya, baik untuk memenuhi permintaan pasar maupun untuk tujuan pelestarian budaya,” kata Marthen.

Ketua Komisi I DPRD Timor Tengah Selatan, ini menambahkan, tenun ikat bukan sekadar produk kerajinan, melainkan bagian dari identitas masyarakat Kabupaten Timor Tengah Selatan, terutama suku Dawan (Atoin Meto).

“Motif dan corak tenun ikat memiliki makna dan filosofi yang dalam. Selain digunakan dalam upacara adat, tenun ini punya nilai ekonomi tinggi dan menjadi potensi pengembangan ekonomi kreatif di Timor Tengah Selatan,” tuturnya.

Potensi ini kata dia perlu terus dikembangkan melalui dukungan nyata seperti penyediaan bahan baku, pelatihan, hingga pemasaran. Menurutnya, bantuan benang menjadi salah satu bentuk intervensi yang strategis.

“Tujuannya bukan hanya melestarikan tradisi, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan para perajin perempuan di desa-desa,” ungkapnya.

Read Entire Article
Apa Kabar Berita | Local|