Tarif Impor Trump Jadi 19% terhadap Produk dari Indonesia. (Foto: Okezone.com/Freepik)
JAKARTA – Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menyoroti kebijakan penurunan tarif impor Amerika Serikat terhadap barang dari Indonesia yang menjadi sebesar 19%. Indonesia dinilai tidak boleh terlalu pasif dalam menyikapi kebijakan tersebut.
Hal ini disebabkan oleh fakta bahwa merek-merek tertentu seperti Nike tidak mungkin membangun pabriknya di negara asalnya (Amerika Serikat) karena biaya produksi akan jauh lebih mahal, terutama akibat tingginya upah buruh.
Selain itu, Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang Industri, Saleh Husin, mengatakan bahwa tenaga kerja untuk sektor pabrik garmen juga tidak mudah ditemukan di Amerika. Akibatnya, pekerja harus diambil dari wilayah Amerika Selatan, yang pada akhirnya tetap membuat biaya produksi tinggi.
Karena itu, produksi dialihkan ke negara-negara seperti Indonesia, Vietnam, India, Tiongkok, Brasil, atau Afrika Selatan.
“Memang sebaiknya kita jangan terlalu nunduk. Tentu kita nggak terlalu berpengaruh sebenarnya. Yang berpengaruh paling besar adalah masyarakat Amerika sendiri. Mereka akan membeli produknya dengan harga jauh lebih mahal,” kata Saleh dalam Podcast The Fundamentals di IDX Channel, dikutip Jumat (18/7/2025).
Adapun hal yang sangat dikhawatirkan dari kondisi tersebut adalah potensi terjadinya badai Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) di sektor industri terkait. Pasalnya, jika harga barang terus naik, pengurangan pesanan tidak bisa dihindari seiring berjalannya waktu.
Dengan berkurangnya pesanan, meskipun penurunan harga sulit dilakukan, penurunan produktivitas sangat mungkin terjadi. Dalam jangka panjang, bila produktivitas menurun, industri akan terdorong melakukan efisiensi. Bentuk efisiensi yang paling mudah dilakukan adalah pengurangan tenaga kerja. Akibatnya, PHK menjadi tidak terelakkan.
“Untuk itu, saya kira yang paling utama adalah pemerintah berkolaborasi dengan asosiasi industri untuk melakukan diversifikasi pasar, khususnya ke negara-negara non-tradisional. Misalnya ke kawasan Afrika Selatan, Eropa Timur, Afrika, Amerika Selatan, atau negara-negara Asia Selatan,” ujar Saleh.