Mitos-Mitos di Bulan Safar dan Penjelasannya dalam Islam

6 hours ago 3

Mitos-Mitos di Bulan Safar dan Penjelasannya dalam Islam

Mitos-Mitos di Bulan Safar dan Penjelasannya dalam Islam (Ilustrasi/Freepik)

JAKARTA - Sesuai dengan kalender Hijriah dari Kementerian Agama, 1 Safar 1447 H jatuh pada hari Sabtu, 26 Juli 2025. 

Setiap bulan Safar tiba dalam kalender Hijriah, sebagian umat Islam masih meyakini bulan ini membawa kesialan, musibah, bahkan pantangan melangsungkan pernikahan atau memulai usaha.

Mitos tersebut terus bertahan, meski ajaran Islam secara tegas membantah anggapan tersebut.

Berikut sejumlah mitos populer seputar Bulan Safar:

1. Bulan Safar Membawa Kesialan

Banyak orang percaya bulan Safar dipenuhi dengan malapetaka dan musibah. Oleh karena itu, mereka menghindari kegiatan penting seperti pernikahan, pindah rumah, atau memulai bisnis.

Faktanya dalam Islam, tidak ada bulan yang dianggap sial.

Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu’alaihi wa sallam bersabda :

لا عَدْوَى ولا طِيَرَةَ، ولا هامَةَ ولا صَفَرَ

“Tidak ada penyakit menular, tidak ada dampak dari thiyarah (anggapan sial), tidak ada kesialan karena burung hammah, tidak ada kesialan para bulan Shafar” (HR. Bukhari no. 5757, Muslim no.2220).

2. Rabu Terakhir Bulan Safar Hari Paling Sial

Mitos ini menyebutkan 320.000 bencana turun pada hari Rabu terakhir bulan Safar. Dkenal dengan sebutan Rebo Wekasan.

Melansir laman NU, pada Muktamar Ke-3 Nahdlatul Ulama diputuskan menolak kepercayaan terhadap adanya hari sial. Keputusan ini merujuk pendapat Syekh Ibnu Hajar al-Haitamy yang tercantum dalam karya Al-Fatawa al-Haditsiyah.

Read Entire Article
Apa Kabar Berita | Local|