Tafsir Surat Ali Imran Ayat 190-191

12 hours ago 4

Tafsir Surat Ali Imran Ayat 190-191

Tafsir Surat Ali Imran Ayat 190-191 (Ilustrasi/Freepik)

JAKARTA - Tafsir surat Ali Imran ayat 190-191 patut diketahui kaum muslim. Dalam Alquran, Allah SWT mengajak manusia berpikir tentang penciptaan langit dan bumi sebagai tanda-tanda kebesaran-Nya. 

Surat Ali Imran adalah surat ke-3 dalam Alquran. Surat ini terdiri atas 200 ayat dan termasuk golongan Madaniyah (diturunkan di Madinah) pada 9 Hijriyah.

Surat ini dinamakan Ali Imran karena memuat kisah tentang keluarga Imran yakni ayah dari Maryam. Maryam adalah ibu Nabi Isa a.s.

Dengan begitu, Surat Ali Imran menegaskan, Allah adalah satu-satunya Tuhan yang layak disembah, tidak ada sekutu bagi-Nya.

Rasulullah memiliki kebiasaan membaca ayat ini di akhir malam (HR. Bukhari dan Muslim). 

Berkisah pada masa di saat waktu melakukan sholat, Rasulullah menangis hingga kainnya basah oleh air matanya. Nyatanya Rasulullah menangis lantaran merenungi ayat ini.

Berikut adalah tafsir surat Ali Imran ayat 190-191 menurut tafsir Wajiz, dikutip dari laman NU, Minggu (6/7/2025) : 

Surat Ali Imran ayat 190

إِنَّ فِى خَلْقِ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ وَٱخْتِلَٰفِ ٱلَّيْلِ وَٱلنَّهَارِ لَءَايَٰتٍ لِّأُو۟لِى ٱلْأَلْبَٰبِ

inna fī khalqis-samāwāti wal-arḍi wakhtilāfil-laili wan-nahāri la`āyātil li`ulil-albāb

Artinya : Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal,

Tafsir :

Setelah menjelaskan keburukan-keburukan orang Yahudi dan menegaskan langit dan bumi milik Allah, pada ayat ini Allah menganjurkan untuk mengenal keagungan, kemuliaan, dan kebesaran-Nya. Sesungguhnya dalam penciptaan benda-benda angkasa, matahari, bulan, beserta planet-planet lainnya dan gugusan bintang-bintang yang terdapat di langit dan perputaran bumi pada porosnya yang terhampar luas untuk manusia, dan pergantian malam dan siang, pada semua fenomena alam tersebut terdapat tanda-tanda kebesaran Allah bagi orang yang berakal yakni orang yang memiliki akal murni yang tidak diselubungi oleh kabut ide yang dapat melahirkan kerancuan.

Surat Ali Imran ayat 191

ٱلَّذِينَ يَذْكُرُونَ ٱللَّهَ قِيَٰمًا وَقُعُودًا وَعَلَىٰ جُنُوبِهِمْ وَيَتَفَكَّرُونَ فِى خَلْقِ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ هَٰذَا بَٰطِلًا سُبْحَٰنَكَ فَقِنَا عَذَابَ ٱلنَّارِ

Arab-Latin : 
allażīna yażkurụnallāha qiyāmaw wa qu'ụdaw wa 'alā junụbihim wa yatafakkarụna fī khalqis-samāwāti wal-arḍ, rabbanā mā khalaqta hāżā bāṭilā, sub-ḥānaka fa qinā 'ażāban-nār

Read Entire Article
Apa Kabar Berita | Local|