Sering Sakit tapi Tak Ada Masalah Medis? Waspada Gejala Psikosomatis!

6 hours ago 5

Sering Sakit tapi Tak Ada Masalah Medis? Waspada Gejala Psikosomatis!

Sering Sakit tapi Tak Ada Masalah Medis? Waspada Gejala Psikosomatis! (Foto: Freepik)

JAKARTA - Pernahkah kamu merasa jantung berdebar-debar, perut terasa tidak nyaman, kepala berat, bahkan tangan bergetar tanpa sebab yang jelas, saat diperiksa secara medis, dokter mengatakan kamu sehat-sehat saja? Jika iya, bisa jadi kamu sedang mengalami gejala psikosomatis.

Kondisi ini semakin sering terjadi, terutama di tengah gaya hidup modern yang penuh tekanan, paparan informasi negatif, serta kurangnya kesadaran akan pentingnya kesehatan mental. 

Dalam sebuah unggahan di akun Instagram miliknya, @dr.yuliana.cht, seorang dokter sekaligus hypnotherapist, dr. Yuliana, mengupas secara lugas bagaimana psikosomatis bekerja dan mengapa penting untuk tidak mengabaikannya. Berikut ulasannya, dikutip Minggu (22/6/2025).

Apa Itu Psikosomatis?

Psikosomatis adalah istilah medis untuk menggambarkan kondisi ketika gangguan emosi atau mental seperti stres, cemas, dan ketakutan, mulai memengaruhi tubuh secara fisik. Gejalanya bisa sangat nyata dan mengganggu, tetapi akar masalahnya bukan berasal dari kerusakan organ, melainkan dari pikiran yang tidak tenang.

"Seperti kamera yang salah fokus, gejalanya muncul di fisik, tapi sumbernya ada di dalam pikiran," jelas dr. Yuliana dalam postingannya.

Beberapa gejala umum psikosomatis antara lain:

- Jantung berdebar-debar
- Perut begah atau tidak nyaman
- Mulut terasa pahit
- Kepala terasa berat
- Tangan bergetar
- Tubuh terasa lemas tanpa sebab medis yang jelas

Semua gejala ini bisa membuat seseorang merasa benar-benar sakit, bahkan panik. Ketika dilakukan pemeriksaan lengkap dari laboratorium, rekam jantung, CT scan, hingga endoskopi, hasilnya bisa saja normal. Hal ini yang sering membuat penderitanya bingung dan merasa tidak dipahami.

Salah satu kesalahan umum yang dilakukan oleh penderita psikosomatis, menurut dr. Yuliana, adalah terlalu fokus pada gejala fisik, tanpa menyadari bahwa sumber utamanya ada di pikiran mereka sendiri.

Read Entire Article
Apa Kabar Berita | Local|