Rupiah Naik Turun, Sempat Perkasa terhadap Dolar di Tengah Pekanamp;nbsp;

3 days ago 4

Rupiah Naik Turun, Sempat Perkasa terhadap Dolar di Tengah PekanĀ 

Rupiah Sepekan Bergerak Naik Turun terhadap Dolar AS. (Foto: Okezone.com)

JAKARTA – Pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) sepanjang pekan ini menunjukkan fluktuasi yang cukup dinamis. Meskipun sempat menguat signifikan di pertengahan pekan, rupiah akhirnya berakhir melemah dibandingkan pembukaan awal pekan.

Jika dibandingkan dengan pembukaan Senin, 21 Juli 2025 di Rp16.325, rupiah pada penutupan Jumat, 25 Juli 2025 di Rp16.320 menunjukkan penurunan tipis sekitar 0,03% dalam sepekan. Pada pembukaan pekan, Senin (21/7), rupiah dibuka di level Rp16.325 per dolar AS, melemah 0,17% dari penutupan pekan sebelumnya. Sepanjang hari, rupiah kembali melemah dan ditutup di level Rp16.323 per dolar AS, atau terkoreksi 0,16%.

Memasuki Selasa, 22 Juli 2025, rupiah mulai menunjukkan perlawanan dan berhasil ditutup menguat 0,02% ke level Rp16.319,5 per dolar AS. Tren positif ini berlanjut pada Rabu, 23 Juli 2025, saat rupiah kembali ditutup menguat 0,1% ke level Rp16.303 per dolar AS.

Kinerja rupiah mencapai puncaknya pada Kamis, 24 Juli 2025, dengan ditutup perkasa 0,05% di level Rp16.295 per dolar AS, mencatatkan level terkuatnya dalam sepekan. Penguatan ini didukung oleh sentimen positif dari pasar domestik dan kemungkinan intervensi Bank Indonesia untuk menjaga stabilitas.

Namun, di penutupan pekan, Jumat (25/7), rupiah kembali berbalik arah dan ditutup melemah 0,15% ke level Rp16.320 per dolar AS. Pelemahan di hari terakhir perdagangan pekan ini membuat rupiah secara keseluruhan sedikit terkoreksi dibandingkan posisi pembukaan Senin.

Pengamat pasar uang, Ibrahim Assuaibi, menjelaskan bahwa pelemahan rupiah ini dipengaruhi oleh sejumlah sentimen global. Salah satunya adalah laporan media yang mengindikasikan hampir rampungnya perjanjian perdagangan utama antara Uni Eropa dan AS.

Perjanjian tersebut dikabarkan akan menetapkan tarif 15% untuk sebagian besar ekspor Uni Eropa, menggantikan tarif 30% yang sedianya berlaku pada 1 Agustus.

"Di India, Menteri Perdagangan Piyush Goyal mengatakan ia optimistis negaranya dapat mencapai kesepakatan dengan AS untuk menghindari ancaman tarif sebesar 26%," tulis Ibrahim, Sabtu (26/7/2025).

Perkembangan ini menyusul kesepakatan perdagangan AS-Jepang yang diumumkan Presiden Trump awal pekan ini, di mana tarif dipangkas menjadi 15% untuk semua barang impor Jepang dari sebelumnya diusulkan 25%. Hal ini memperkuat sentimen bahwa negara-negara lain juga berpotensi mencapai kesepakatan menguntungkan sebelum batas waktu yang ditentukan.

Read Entire Article
Apa Kabar Berita | Local|