Ramdani Bur
, Jurnalis-Kamis, 14 Agustus 2025 |11:20 WIB
Presiden FIFA Gianni Infantino didesak hukum Israel dan Amerika Serikat. (Foto: Instagram/@gianni_infantino)
SENIOR Mohamed Salah di Timnas Mesir, Mohamed Aboutrika, meminta Federasi Sepakbola Dunia (FIFA) membekukan Federasi Sepakbola Israel (IFA) karena invansi yang dilakukan militer Israel di Gaza, Palestina. Runner-up pemain terbaik Afrika 2008 itu menilai FIFA dan UEFA tidak adil dalam menyikapi sebuah hal.
FIFA cepat memberi hukuman ketika militer Rusia melakukan serangan ke Ukraina pada Maret 2022. Hanya beberapa hari setelah militer Rusia melakukan invansi ke Ukraina, FIFA langsung melarangan Timnas dan klub sepakbola Rusia tampil di berbagai turnamen garapan FIFA dan UEFA.

Di sisi lain, FIFA tidak kunjung memberi hukuman kepada Israel. Padahal, sejak Oktober 2023, militer Israel melakukan serangan di Palestina yang menyebabkan lebih dari 60.000 orang meninggal dunia. Dari total tersebut, 420 di antaranya berstatus sebagai pesepakbola.
“FIFA dan UEFA menghukum Rusia karena perang dengan Ukraina. Jadi, kapan kependudukan Israel dihentikan? Kami tidak ingin hanya kata-kata, tapi tindakan nyata,” kata Aboutrika, Okezone mengutip dari Sportbible, Kamis (14/8/2025).
1. Minta Amerika Serikat Dicabut dari Status Tuan Rumah Piala Dunia 2026
Mohamed Aboutrika menilai Amerika Serikat terlibat dalam konflik di Gaza. Ia pun mendorong FIFA untuk mencabut status Amerika Serikat (AS) sebagai tuan rumah Piala Dunia 2026. AS tercatat sebagai tuan rumah Piala Dunia 2026 bersama Meksiko dan Kanada.
Berdasarkan catatan Okezone, Amerika Serikat menjadi tuan rumah 16 laga Piala Dunia 2026. Bahkan partai puncak digelar di Negeri Paman Sam.