Anggie Ariesta
, Jurnalis-Kamis, 07 Agustus 2025 |15:10 WIB
Jumlah pengguna QRIS telah mencapai 57 juta, di mana 39,9 juta di antaranya merupakan pelaku UMKM. (foto: Okezone.com/Freepik)
JAKARTA – Penggunaan QRIS di Indonesia berkembang sangat pesat, khususnya di kalangan pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Hingga saat ini, jumlah pengguna QRIS telah mencapai 57 juta, di mana 39,9 juta di antaranya merupakan pelaku UMKM.
“UMKM kita sekarang ini datanya menunjukkan, QRIS sudah digunakan 57 juta pengguna, di mana 39,9 juta adalah UMKM. Ini membuktikan bahwa UMKM bisa digital, bisa menembus pasar, tidak hanya lokal tapi juga ekspor,” ujar Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo, dalam sambutannya pada acara Karya Kreatif Indonesia (KKI) 2025, Kamis (7/8/2025).
Perry menjelaskan bahwa QRIS Indonesia kini telah terhubung dengan sistem pembayaran di sejumlah negara Asia Tenggara, seperti Malaysia, Singapura, dan Thailand.
Integrasi lintas negara ini menjadi langkah penting dalam mendorong transaksi lintas batas yang efisien bagi pelaku usaha Indonesia.
“Karena QRIS kita juga sudah kita sambungkan dengan Malaysia, Singapura, Thailand, dan insyaallah pertengahan tahun ini QRIS kita bisa diterima di Jepang,” ungkapnya.
Tak hanya itu, Bank Indonesia juga menargetkan konektivitas QRIS dengan sistem pembayaran di China pada akhir tahun ini.
Jika rencana tersebut terwujud, QRIS akan semakin memperkuat posisi Indonesia dalam ekosistem pembayaran digital global.
“Insyaallah akhir tahun ini QRIS kita bisa konek dengan QR-nya Cina,” lanjut Perry.
Bank Indonesia juga tengah mempersiapkan penggunaan QRIS untuk mendukung kebutuhan transaksi para jemaah umrah asal Indonesia.