Penolakan DeepSeek Meluas, Kini Terancam Diblokir di Jerman (Dok)
FRANKFURT - Perusahaan artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan asal China, DeepSeek, terancam diblokir di Jerman. Ini membuat penolakan terhadap DeepSeek terus meluas.
1. Terancam Diblokir di Jerman
Hal itu setelah Komisioner Perlindungan Data Jerman meminta Apple dan Google menghapus DeepSeek dari toko aplikasi mereka. Komisioner Perlindungan Data Jerman, Meike Kamp, mengatakan pada Jumat, ia telah mengajukan permintaan tersebut karena DeepSeek secara ilegal mentransfer data pribadi pengguna ke China.
Kedua raksasa teknologi AS tersebut kini harus segera meninjau permintaan tersebut. Google dan Apple akan memutuskan apakah akan memblokir aplikasi tersebut di Jerman.
Google mengatakan telah menerima pemberitahuan tersebut dan sedang meninjaunya.
DeepSeek tidak menanggapi permintaan komentar. Apple juga tidak segera memberikan komentar.
Menurut kebijakan privasinya, DeepSeek menyimpan banyak data pribadi, seperti permintaan ke program AI-nya atau file yang diunggah di komputer di China.
"DeepSeek belum dapat memberikan bukti yang meyakinkan kepada agensi saya bahwa data pengguna Jerman dilindungi di China pada tingkat yang setara dengan yang ada di Uni Eropa," kata Kamp, melansir Reuters, Sabtu (28/6/2025).
"Pihak berwenang China memiliki hak akses yang luas terhadap data pribadi dalam lingkup pengaruh perusahaan China," ucapnya.
Komisaris tersebut mengatakan, ia mengambil keputusan tersebut setelah pada Mei lalu meminta DeepSeek memenuhi persyaratan transfer data non-UE atau menarik aplikasinya secara sukarela. "DeepSeek tidak memenuhi permintaan ini," ucapnya.
2. Diblokir Sejumlah Negara
Diketahui, DeepSeek mengguncang dunia teknologi pada Januari lalu. Mereka mengklaim telah mengembangkan model AI untuk menyaingi perusahaan AS seperti kreator ChatGPT OpenAI dengan biaya yang jauh lebih rendah.
Namun, perusahaan tersebut telah diawasi dengan ketat di Amerika Serikat dan Eropa karena kebijakan keamanan datanya.