Agus Warsudi
, Jurnalis-Rabu, 16 Juli 2025 |14:15 WIB
Direktur Ditreskrimum Polda Jabar Kombes Surawan (foto: Okezone)
BANDUNG - Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Jabar mengungkap fakta baru, dalam kasus perdagangan bayi ke Singapura. Berdasarkan hasil penyelidikan, mayoritas orang tua yang menjual bayinya mengaku melakukannya karena desakan kebutuhan ekonomi.
"Keterangan dari salah satu korban menyebutkan motifnya karena faktor ekonomi," kata Direktur Ditreskrimum Polda Jabar, Kombes Surawan, Rabu (16/7/2025).
Namun demikian, ujar Surawan, penyidik belum berhasil mengidentifikasi seluruh orang tua dari bayi-bayi yang dijual. Penyelidikan terus dilakukan untuk menelusuri asal-usul bayi yang menjadi korban sindikat perdagangan manusia (human trafficking) ini.
"Kami masih menelusuri asal bayi-bayi itu, siapa orang tuanya, dan apa motifnya," tambahnya.
Surawan menjelaskan, sebelum bayi dijual, tersangka mendekati ibu korban yang tengah hamil. Para pelaku membujuk, merayu, dan mengiming-imingi sejumlah uang. Setelah orang tua menyetujui, pelaku membiayai seluruh proses persalinan.
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya