Ilustrasi. (Foto: X)
JAKARTA – Amerika Serikat (AS) akan mengevakuasi staf kedutaan yang tidak penting dan keluarga mereka dari Baghdad, Irak, kata sumber pemerintah. Kabar ini muncul di tengah meningkatknya risiko keamanan dengan hubungan Washington dengan Iran yang semakin memanas.
Para pejabat tidak mengatakan secara pasti apa yang mendorong pemindahan tersebut, namun, pada Rabu, (11/6/2025) para pejabat AS diberi tahu bahwa Israel siap untuk melancarkan operasi militer ke Iran. Teheran telah memperingatkan bahwa serangan Israel terhadap Iran akan ditanggapi dengan balasan ke target-target militer AS di Timur Tengah.
Para pejabat mengatakan hal ini menjadi salah satu alasan AS menyarankan sejumlah warga Amerika untuk meninggalkan Timur Tengah. AS mengantisipasi Iran akan melakukan tindakan balasan terhadap lokasi tertentu AS di Irak.
Perundingan Nuklir Iran
Hal ini terjadi karena dalam beberapa hari terakhir perundingan AS mengenai program nuklir Iran tampaknya telah terhenti.
Utusan AS untuk Timur Tengah Steve Witkoff masih berencana untuk bertemu dengan pejabat Iran untuk putaran pembicaraan keenam pada Minggu, (8/6/2025).
Trump berbicara tentang Iran saat tampil di Kennedy Center pada Rabu, memberi tahu wartawan bahwa warga Amerika disarankan untuk meninggalkan wilayah tersebut "karena itu bisa menjadi tempat yang berbahaya, dan kita akan lihat apa yang terjadi."
Trump juga menegaskan kembali bahwa AS tidak ingin Iran mengembangkan senjata nuklir: "Kami tidak akan mengizinkannya."
Diwartakan BBC, Trump berharap untuk mencapai kesepakatan guna menghentikan Teheran mengembangkan senjata nuklir. Tetapi, pada Rabu, dia mengatakan bahwa ia semakin tidak yakin bahwa Iran akan berhenti memperkaya uranium.