Kenapa 1 Muharram Disebut Tahun Baru Islam? (Pixabay)
JAKARTA - 1 Muharram disebut sebagai Tahun Baru Islam karena menjadi bulan pembuka dalam kalender Hijriah, sistem penanggalan yang digunakan umat Islam. Penetapan Muharram sebagai awal tahun tidak terjadi secara kebetulan, melainkan melalui pertimbangan sejarah dan nilai spiritual yang sangat penting bagi perkembangan peradaban Islam.
1. Awal Mula Penanggalan Hijriah
Penanggalan Hijriah mulai dirumuskan pada masa pemerintahan Khalifah Umar bin Khattab, tepatnya pada tahun ke-17 Hijriah. Melansir laman MUI, Rabu (25/6/2025), saat itu, Gubernur Abu Musa al-Asy’ari mengirimkan surat kepada Umar bin Khattab yang mengungkapkan kebingungannya karena surat-surat resmi dari pusat pemerintahan hanya mencantumkan tanggal dan bulan, tanpa tahun. Hal ini menyulitkan pencatatan administrasi dan pengarsipan.
Pada masa itu, umat Islam masih mengikuti sistem penanggalan Arab pra-Islam yang belum memiliki perhitungan tahun konsisten. Kadang tahun dihitung berdasarkan peristiwa besar, seperti kematian tokoh tertentu atau peristiwa serangan pasukan gajah ke Makkah atau yang lebih dikenal dengan Tahun Gajah.
Khalifah Umar bin Khattab kemudian membentuk tim yang terdiri atas para sahabat, seperti Ali bin Abi Thalib, Utsman bin Affan, Abdurrahman bin Auf untuk menyusun kalender Islam secara resmi.
2. Mengapa Tahun Hijrah Dipilih?
Salah satu keputusan pertama yang harus diambil adalah menentukan momen awal yang layak dijadikan sebagai titik nol kalender Islam. Beberapa sahabat mengusulkan tahun kelahiran Nabi Muhammad SAW, tahun diangkatnya beliau sebagai Rasul atau bahkan tahun wafatnya. Namun, usulan Ali bin Abi Thalib lah yang disepakati yakni menjadikan tahun hijrah Nabi Muhammad SAW dari Makkah ke Madinah sebagai awal tahun Islam.
Peristiwa hijrah dipilih karena merupakan tonggak penting dalam sejarah umat Islam. Hijrah menandai transformasi besar dari tekanan dan penindasan di Makkah menuju pembentukan masyarakat Islami yang mandiri di Madinah.