Kemana Kerikil Hasil Lempar Jumrah?

4 hours ago 1

Kemana Kerikil Hasil Lempar Jumrah?

ilustrasi. (Foto: Kemenag)

JAKARTA - Kerikil hasil lempar jumrah sebagai bagian dari pelaksanaan haji layak disimak. Jumrah menjadi tempat melempar batu kerikil di Mina yang melambangkan perlawanan terhadap godaan setan.

Lempar jumrah merupakan ibadah yang wajib dalam pelaksanaan haji, khususnya bagi jemaah yang menunaikan haji tamattu’, qiran, maupun ifrad. Lempar jumrah termasuk dalam rangkaian wajib haji yang bila ditinggalkan, harus diganti dengan membayar dam (denda) berupa menyembelih seekor kambing.

Dilansir dari berbagai sumber pada Senin (9/6/2025), Okezone telah merangkum merangkum penjelasan tentang kerikil hasil lempar jumrah, sebagai berikut.

Kerikil yang digunakan untuk melempar jumrah dalam ibadah haji tidak dibiarkan berserakan setelah dilempar. Setelah jamaah melemparkan kerikil ke tiang jumrah (Jamarat), kerikil-kerikil tersebut jatuh ke dalam lubang besar di dasar tiang yang dirancang khusus.

Kerikil jatuh ke bawah dan masuk ke dalam sistem saluran bawah tanah di kompleks Jamarat, Mina yang dirancang seperti corong besar. Dari saluran itu, kerikil akan dialirkan menuju tempat penampungan khusus yang berada jauh di bawah kompleks Jamarat.

Setelah musim haji berakhir, petugas dari otoritas Saudi (biasanya dari Kementerian Urusan Haji atau Otoritas Umum untuk Haji dan Umrah) akan mengumpulkan kerikil-kerikil tersebut. Ada sebagian yang didaur ulang untuk digunakan lagi pada musim haji berikutnya atau dibuang dengan cara yang sesuai standar kebersihan dan syariat.

Jamaah tidak diperkenankan mengambil kembali kerikil setelah dilempar karena hal itu bertentangan dengan makna ibadah jumrah sebagai simbol pengusiran setan. Lempar jumrah bukan semata-mata aktivitas fisik, tapi simbol pengusiran godaan setan dan pembaruan niat taat kepada Allah, sebagaimana dilakukan oleh Nabi Ibrahim.

(Rahman Asmardika)

Read Entire Article
Apa Kabar Berita | Local|