Industri Kelapa Sawit Jadi Penopang Ekonomi RI, Serap 16,5 Juta Tenaga Kerja

8 hours ago 5

Industri Kelapa Sawit Jadi Penopang Ekonomi RI, Serap 16,5 Juta Tenaga Kerja

Industri Kelapa Sawit Jadi Penopang Ekonomi RI, Serap 16,5 Juta Tenaga Kerja (Foto: PTPN)

JAKARTA - Industri kelapa sawit menjadi salah satu penopang pertumbuhan ekonomi Indonesia. Industri ini mampu menyerap sekitar 16,5 juta tenaga kerja serta menjadi penyumbang besar bagi penerimaan negara.

Asisten Deputi Bidang Industri Perkebunan dan Kehutanan Kementerian BUMN Faturohman menjelaskan bahwa saat ini PTPN Group memasuki fase ekspansi setelah restrukturisasi yang dimulai pada akhir 2023. Dia menyebut, PalmCo merupakan backbone PTPN Group dengan kontribusi mencapai 70 persen terhadap total pendapatan.

“PalmCo mengelola sekitar 618 ribu hektare kebun inti, dan ini menjadikannya salah satu perusahaan perkebunan kelapa sawit terbesar di dunia saat ini,” katanya di Jakarta, Senin (7/7/2025).

1. Pengembangan Sawit Nasional

Direktur Utama Holding Perkebunan PTPN III Denaldy menyampaikan bahwa perusahaan juga sedang berfokus terhadap capaian Return on Assets (ROA) yang ditargetkan 7,5%.

“Beberapa waktu yang lalu kami mendapat sebuah challenge dari Bapak Presiden, bagaimana perjuangan pengelolaan asset yang lebih baik, dan PTPN menargetkan capaian ROA sebesar 7,5% di tahun 2029," kata Denaldy.

Direktur Utama PTPN IV PalmCo Jatmiko Santosa menambahkan, pihaknya terus berupaya menjaga produktivitas dan efisiensi di tengah tekanan pasar dan geopolitik global. Saat ini, produktivitas CPO PalmCo tercatat di angka 4,6 ton per hektare.

“Selain menjaga produktivitas, kami juga tengah mempercepat program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) yang tahun ini ditargetkan mencapai 60.000 hektare,” jelas Jatmiko.

Jatmiko menegaskan bahwa digitalisasi menjadi salah satu strategi utama dalam memastikan akurasi dan kecepatan pengambilan keputusan. Teknologi seperti AI, IoT, hingga sistem dashboard berbasis data real-time telah mulai diterapkan di  berbagai unit kebun.

“PalmCo Business Cockpit agar anggota dewan bisa melihat langsung bagaimana kami memantau perkebunan kami yang tersebar di berbagai lokasi,” terang Jatmiko.

Di samping aspek operasional, PalmCo juga memastikan komitmennya guna terus mendorong hilirisasi energi terbarukan seperti biodiesel dan pemanfaatan limbah menjadi memiliki nilai ekonomis.

“Aakselerasi PSR untuk memaksimalkan produksi, kemudian membangun hilirisasi guna swasembada energi, dua hal ini yang akan selalu kita kedepankan dalam menjadi bagian industri sawit Indonesia yang berdampak dan lestari,” katanya.

Read Entire Article
Apa Kabar Berita | Local|