Butuh Gaji Rp53 Juta/Bulan untuk Hidup Bahagia di Indonesia (Foto: Freepik)
SEBERAPA banyak uang yang kita butuhkan untuk merasa bahagia dan memiliki ketenangan batin? Pertanyaan ini sering kali menjadi perdebatan, namun sebuah studi global memberikan pandangan menarik, khususnya bagi masyarakat di negara berkembang seperti Indonesia. Anggapan bahwa semakin banyak uang akan selalu membawa kebahagiaan, ternyata tidak sepenuhnya benar.
Sebuah studi yang dilakukan oleh Jebb et al berjudul ”Happiness, income satiation and turning points around the world” dalam jurnal Nature Human Behaviour, menunjukkan adanya ambang batas pendapatan yang berhubungan dengan kesejahteraan emosional atau ketenangan batin.
Di negara-negara berkembang, termasuk Indonesia, ambang batas pendapatan sekitar USD20.00040.000 per tahun, yang setara dengan Rp27–Rp53 juta per bulan. Pendapatan Rp53 juta per bulan dianggap cukup untuk mencapai tingkat kebahagiaan, ketenangan batin yang relatif stabil.
Artinya, pada level pendapatan tersebut, individu cenderung merasa lebih aman, nyaman, dan bebas dari stres finansial yang akut, yang berkontribusi pada ketenangan batin mereka. Angka ini menandakan titik di mana kebutuhan dasar dan kenyamanan hidup dapat terpenuhi tanpa tekanan berlebihan.
Namun, studi ini juga mengungkap paradoks menarik. Setelah ambang batas pendapatan sebesar Rp53 juta per bulan tersebut tercapai, penambahan penghasilan umumnya hanya meningkatkan penilaian hidup di atas kertas (bagaimana seseorang mengevaluasi kesuksesan hidupnya secara keseluruhan), namun tidak lagi menambah kebahagiaan harian atau ketenangan batin.
Fenomena ini menunjukkan adanya hukum pengembalian yang semakin berkurang (diminishing returns) pada uang dalam konteks kebahagiaan. Setelah tingkat kecukupan tertentu terpenuhi, faktor-faktor lainlah yang mengambil alih peran dominan dalam membentuk kesejahteraan emosional.