Begini Konsep Pertambangan Hijau, ESG Krusial bagi Keberlanjutan Bisnis Industri Nikel di RI (Foto: Harita)
JAKARTA - Konsep pertambangan hijau di Indonesia merupakan suatu keniscayaan yang harus dijalankan sesuai dengan kerangka Environmental, Social, and Governance (ESG). Konsep pertambangan hijau mengedepankan prinsip ESG sudah dijalankan oleh Harita Nickel di Pulau Obi, Halmahera Selatan, Maluku Utara dengan berbagai kebijakan yang sudah diterapkan.
Konsep pertambangan hijau sudah menghasilkan hal positif bagi lingkungan sekitar hingga mendorong pertumbuhan ekonomi daerah. Isu keberlanjutan dan tanggung jawab sosial memang menjadi salah satu sorotan utama dalam industri tambang mineral di Indonesia yang kini sedang digenjot untuk mengejar target hilirisasi.
Perusahaan-perusahaan tambang kini tidak hanya fokus pada produksi dan profit, tetapi juga memperhatikan dampak lingkungan, kesejahteraan masyarakat sekitar, dan tata kelola perusahaan yang transparan.
Direktur Teknik dan Lingkungan Mineral dan Batubara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Hendra Gunawan mengatakan, posisi Indonesia hingga kini merupakan sebagai pemain utama nikel dunia karena tercatat 5,3 miliar ton ore cadangannya yang bisa diproduksikan, serta mencapai 18,5 miliar ton ore sumber daya tersebar utamanya di timur indonesia.
“Ini peluang dan tantangan dalam upaya transisi energi,” ujar Hendra di Jakarta, Jumat (4/7/2025).
Hendra menambahkan, dalam rangka mendukung transisi energi, konsep pertambangan hijau di Indonesia merupakan suatu keniscayaan yang harus dijalankan sesuai dengan kerangka ESG. “Sejalan hal tersebut, undang-undang pertambangan beserta peraturan turunnya terus mendukung dan mendorong pertambangan standar ESG sebagai landasan bagi praktik pertambangan hijau,” kata Hendra.
Sementara itu, Community Affairs General Manager Harita Nickel Dindin Makinudin menyatakan, salah satu poin utama dalam kegiatan operasional Harita adalah kinerja ESG perusahaan melalui pengelolaan lingkungan hidup maupun masyarakat. Dia mengungkapkan tren saat ini yang berkembang adalah industri jasa keuangan terutama investor dan bank ingin memastikan bahwa investasi yang mereka tanamkan di perusahaan lebih aman dan memberikan kinerja yang lebih baik.
“ESG kini jadi pertimbangan dalam keputusan berinvestasi,” ujar Dindin.