7 Mitos dan Salah Kaprah soal Suplemen Alami, Salah Satunya Bisa Menggantikan Obat!

7 hours ago 5

7 Mitos dan Salah Kaprah soal Suplemen Alami, Salah Satunya Bisa Menggantikan Obat!

7 Mitos dan Salah Kaprah soal Suplemen Alami, Salah Satunya Bisa Menggantikan Obat! (Foto: Freepik)

JAKARTA - Di tengah tren gaya hidup sehat yang terus berkembang di kawasan Asia Pasifik, banyak orang mulai beralih ke produk alami termasuk suplemen, untuk mendukung kebugaran dan mencegah penyakit. 

Label ‘alami’ kerap diasosiasikan dengan aman, bebas bahan kimia, dan efektif. Namun, para ahli mengingatkan bahwa persepsi ini tidak selalu benar.

Menurut Director of Research Development and Scientific Affairs Asia Pacific Herbalife, Alex Teo, meningkatnya konsumsi suplemen alami tanpa pemahaman yang tepat bisa berujung pada risiko kesehatan. 

Apalagi, meski pengawasan ketat telah diterapkan, seperti Peraturan BPOM No. 10 Tahun 2024 dan No. 24 Tahun 2023 di Indonesia, tanggung jawab memilih produk yang aman tetap berada di tangan konsumen.

Nah, agar tidak keliru, berikut adalah tujuh mitos umum soal suplemen alami yang sering disalahpahami Rabu, (25/6/2025).

1. Mitos: Alami Berarti Aman

Hanya karena bahan berasal dari alam, bukan berarti bebas risiko. Sejumlah tanaman mengandung zat toksik seperti arsenik atau timbal, dan konsumsi tanpa dosis yang tepat bisa merusak organ penting seperti ginjal dan hati.

Contohnya, akar licorice yang dikenal dalam pengobatan tradisional bisa menyebabkan tekanan darah tinggi dan gangguan elektrolit jika dikonsumsi berlebihan.


2. Mitos: Suplemen Alami Bisa Dikonsumsi Tanpa Batas

Faktanya, dosis tetap penting bahkan untuk zat alami. Beberapa vitamin seperti A, D, E, dan K larut dalam lemak dan dapat menumpuk di tubuh. Jika dikonsumsi berlebihan, risikonya adalah toksisitas yang berdampak pada fungsi organ.


3. Mitos : Suplemen Bisa Menggantikan Obat

Meski bersumber dari alam, suplemen tidak boleh dijadikan pengganti obat resep. Terutama dalam pengobatan penyakit kronis, pendekatan yang paling tepat tetaplah mengikuti saran dokter. Suplemen sebaiknya hanya digunakan sebagai pelengkap, bukan pengganti terapi medis.

Read Entire Article
Apa Kabar Berita | Local|